Mitos Tentang Lembar Jawaban Kamu

Rabu, 02 Mei 2012 |


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Sekitar Bulan Juni, adalah waktu dimana berjuta-juta siswa di Indonesia biasanya melaksanakan Ujian. Klo yg berada di Kelas 6, 9 dan 12 udah pasti ngikut Ujian Nasional, apalagi SNMPTN.

Nah, hal yg selalu kita Jumpai saat tiba waktu Ujian terutama SNMPTN adalah mengenai anjuran seputar tata cara mengisi Lembar Jawaban Komputer(LJK) yg baik dan benar.Seperti menggunakan Pensil 2B, membuat lingkaran yg rapih dan tidak keluar dari garis, LJK harus tetap bersih dari kotoran lain selain jawaban dan berbagai anjuran lainnya. Tapi apakah benar, semua anjuran itu?

Well, Cek Langsung Artikel mengenai LJK yg saya kumpulkan dari berbagai Sumber ini.


Mitos
  1. Apakah benar harus menggunakan pensil 2B?
    Penulis mencoba melakukan scanning form yang telah diisi dengan menggunakan pensil jenis HB dan juga tinta ballpoint sekadar ingin membuktikan kebenarannya. Ternyata isian dengan pensil HB dapat terbaca. Sedangkan isian dengan tinta ballpoint tidak terbaca tapi tidak menyebabkan error. Sebenarnya penggunaan pensil diinstruksikan agar peserta ujian mudah untuk mengganti jawaban, karena pensil mudah dihapus. Sementara ajuran penggunaan pensil 2B karena kualitas penghitamannya lebih tajam dibanding jenis lainnya.
  2. Pengisian jawaban harus sempurna dan rapih?
    Mengenai pengisian jawaban yang harus sempurna mengisi bulatan dan tidak boleh lebih dari bulatan, itu tidak sepenuhnya benar. Selama pensil tidak melebar ke area jawaban yang lain, jawaban akan tetap terbaca. Jika sampai melebar ke area jawaban yang lain, akan ada dua jawaban yang terbaca. OMR akan mengembalikan karakter * (asterik) sebagai hasilnya, yang berarti data tidak benar.
  3. Form jawaban tidak boleh terlipat?
    Sebenarnya, ketakutan akan terlipatnya kertas tidak perlu dibesar-besarkan. Terlipat sedikit di ujung-ujung kertas bukanlah suatu masalah asal jangan sampai kotor dan berwarna gelap di area utama form yang akan di-scan, karena dikhawatirkan OMR akan menganggapnya sebagai jawaban. Tetapi jika kertas terlipat cukup parah dikhawatirkan akan tersangkut dan menyebabkan kemacetan pada perangkat OMR.


Apakah OMR itu?



OMR adalah piranti yang dapat membaca blok tulisan pensil dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh komputer. Piranti ini membaca masukan dengan bantuan optis, dengan menggali ketebalan tulisan.
OMR yang telah memiliki setting jawaban benar untuk setiap soal ujian. OMR bertindak seperti lembar bolong koreksi jawaban yang dilakukan guru. Nilai hasil ujian ditentukan dari berapa banyak jawaban yang benar. Penentuan nilai tergantung dari perangkat lunak (software) yang dipasang pada komputer dan terhubung dengan OMR.


Bagaimana cara Kerja OMR?

PEMROSESAN LJK dimulai dengan meletakkan setumpuk LJK pada input hopper dan tentunya OMR dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol power. Berikutnya sheet guide dirapatkan yang sesuai dengan ukuran lebar LJK, layaknya sheet guide pada alat cetak (printer) biasa.

Jika LJK tidak diatur menggunakan sheet guide dan posisinya tidak tepat, bisa jadi OMR mengalami kemacetan saat bekerja. Berikutnya lagi, status proses akan dimunculkan pada panel operator seperti layar telefon genggam. Untuk memulai proses pemindaian (scan), push button switches di sebelah kiri harus ditekan terlebih dahulu hingga muncul prompt ready.

Proses scan terjadi pada transport bed, kemudian LJK akan keluar dan tertumpuk pada output stacker. Sementara pada panel operator akan menampilkan status scan.

Peletakan LJK pun harus benar, tidak boleh terbalik yaitu timing marks harus pada sisi yang sama dengan panel operator. Proses dapat dihentikan dengan menekan push button switches di sebelah kanan. Di bagian sheet guide terdapat garis batas maksimum tumpukan LJK dalam satu kali proses koreksi. Biasanya tumpukan form tidak lebih dari 200 lembar, karena OMR bisa macet jika tumpukan berlebih.

Lantas bagaimana OMR membaca tanda hitam pensil? Perangkat ini tidak memerlukan kepintaran semacam pengenalan karakter (character recognition) pada perangkat OCR (Optical Character Recognition). Pada OMR, sinar infra merah yang diarahkan pada LJK tidak akan direfleksikan jika mengenai pilihan jawaban yang dihitamkan dengan pensil. Perangkat lunaklah yang berperan untuk mencocokkan posisi jawaban dengan informasi pada LJK.

Informasi jawaban apa saja yang akan diproses perangkat lunak, didefinisikan pada file definisi form. File ini mendefinisikan posisi kolom atau baris jawaban relatif terhadap skunk marks dan timing marks, tipe jawaban seperti angka numerik atau abjad, serta cara baca form yaitu horisontal atau vertikal.

Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.

Berikut adalah Gambar Contoh Hasil Pemrosesan LJK UAN JATENG 2007 oleh SMR



Keterangan :

  1. Titik hijau adalah dimana komputer mengecek letak jawaban
  2. Titik biru adalah bulatan yang diterima sebagai jawaban
  3. Program UAN 2007 memiliki standard validasi yang sangat tinggi, sehingga kebenaran data sangat tinggi
  4. LJK UAN ini masih menggunakan format OMR (Baca : Pemodelan Penanda LJK SMR)

well, buat yg mo SNMPTN,..
Semoga bermanfaat!


Sumber : indoforum.org
Oleh : Ardhi Sukses

0 komentar:

Posting Komentar