Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan ajang untuk menjaring mahasiswa baru berkualitas dari berbagai penjuru Nusantara untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka.
Namun, salah seorang anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar menilai, SNMPTN tidak perlu lagi dilakukan.
"Untuk seleksi masuk PTN bisa dilihat dari mutu SMA asal calon mahasiswa yang tercermin dalam nilai rapor. Saya cenderung menilai SNMPTN tidak perlu lagi dilakukan," kata Raihan kepada okezone di Restoran Puang Oca, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2012).
Raihan mengaku, Komisi X tidak terlalu menyentuh persoalan pelaksanaan SNMPTN. Meski demikian, menurutnya wacana integrasi Ujian Nasional (UN) dengan SNMPTN masih terlalu berat.
"Pemerintah harus bisa meyakinkan PTN mengenai hasil UN karena banyak PTN masih meragukan hasil UN. Buktinya adalah masih adanya jalur penerimaan secara mandiri," ujarnya.
Terkait pelaksanaan jalur undangan SNMPTN yang rawan penyimpangan oleh sekolah-sekolah 'nakal', Raihan menyebutkan, hal itu akan merugikan sekolah dan siswanya sendiri.
"Sekolah yang terbukti melakukan penyimpangan akan diblack list oleh PTN tersebut dan tidak akan diundang lagi pada tahun berikutnya. Sebaliknya, bagi sekolah dengan prestasi baik akan dikejar-kejar terus oleh PTN di tahun-tahun selanjutnya. Setidaknya itulah yang berlaku ketika sekolah dulu," tuturnya ramah.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, seleksi penerimaan mahasiswa baru hendaknya diserahkan langsung kepada universitas yang bersangkutan.
Pendaftaran SNMPTN jalur undangan akan dibuka secara serentak pada 1 Februari mendatang. Sedangkan ujian tulis SNMPTN akan digelar sekira Juni 2012.
Sumber : kampus.okezone.com
Oleh :
Ardhi Sukses