Jam Wajib Mengajar Guru Indonesia

Kamis, 15 Desember 2011 |


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Jam Wajib Mengajar Guru Indonesia. Secara resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, melalui surat Nomor 800/1085/2011 perihal beban kerja guru telah menginformasikan ketentuan jam wajib mengajar guru terhitung mulai tahun pelajaran 2011/2012. Di dalam surat yang ditujukan kepada Kepala UPT Kecamatan serta Kepala SMP/SMA/SMK Neheri dan Swasta itu dinyatakan bahwa pembagian tugas beban kerja guru paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu, kecuali yang mendapat tugas tambahan yang diperhitungkan sebagai beban kerja, sesuai dengan PP 74 Tahun 2008, pasal 15 ayat 3.

Menindaklanjuti isi surat tersebut maka dalam implementasinya berarti semua guru, baik yang telah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat harus memenuhi jam wajib mengajar minimal, yakni 24 jam. Pemenuhan jam wajib mengajar terkait erat dengan pengajuan PAK (yang baru) yang akan diberlakukan tahun 2013 nanti. Oleh karena hal tersebut, agar pengajuan PAK tidak terkendala, pihak sekolah harus sudah merancang dari sekarang agar jam wajib mengajar guru minimal 24 jam per minggu.


Khusus untuk yang mendapat tugas tambahan, pemenuhan jam disesuaikan dengan PP 74 Tahun 2008. Pada Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru yang diterbitkan Dirjen PMPTK berkaitan dengan tugas tambahan guru dijelaskan sebagai berikut:

1. Tugas sebagai Kepala Sekolah ekuivalen dengan 18 jam, sehingga minimal wajib mengajar 6 jam
2. Tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
3. Tugas sebagai Kepala Perpustakaan ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
4. Tugas sebagai Kepala Laboratorium ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
5. Tugas sebagai Ketua Jurusan Program Keahlian ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
6. Tugas sebagai Kepala Bengkel ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
7. Tugas sebagai Pembimbing Praktik Kerja Industri ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
8. Tugas sebagai Kepala Unit Produksi ekuivalen dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam

Selain tugas tambahan di atas, kegiatan pembimbingan siswa, termasuk kegiatan ekstrakurikuler, juga bisa dianggap sebagai kegiatan tatap muka. Khusus untuk wali kelas tidak dianggap sebagai tugas tambahan.

Ketentuan untuk Guru Bersertifikat
Khusus untuk ketentuan guru yang telah mengikuti kegiatan sertifikasi, jam minimal wajib mengajar adalah 24 jam, kecuali yang mendapat tugas tambahan di atas. Di samping itu, pemenuhan jam wajib mengajar haruslah mata pelajaran sendiri (pemenuhan jam wajib mengajar tidak dibenarkan diambil dari mata pelajaran yang lain maupun serumpun). Ketentuan ini lebih longgar bagi guru yang belum bersertifikat, untuk pemenuhan jam wajib mengajar masih dibenarkan mengampu mata pelajaran lain terkait nantinya dengan pengajuan PAK.


Melalui email yang saya terima dari Kepala SMP 1 Wiradesa, Bapak Aji Suryo Sumanto, ada rambu-rambu berkaitan guru yang sudah bersertifikat. Email berupa surat yang berasal dari LPMP Provinsi Jawa Tengah dan ditujukan kepada Kepala Dinas Dikpora Kota Pekalongan tertanggal 26 April 2011 itu berisi ketentuan bagi guru yang sudah bersertifikat sebagai berikut:
1. Guru yang mengajar pada Kejar Paket A, B, atau C tidak bisa diperhitungkan jam mengajarnya
2. Guru Mapel SMP (selain Penjasorkes dan Agama) tidak boleh mengajar di SD, karena guru SD pada dasarnya adalah guru kelas
3. Penambahan jam pada struktur kurikulumpaling banyak 4 jam per minggu berdasarkan standar isi KTSP
4. Program pengayaan atau remedial teaching tidak diperhitungkan jam mengajarnya
5. Pembelajaran ekstrakurikuler tidak diperhitungkan jam mengajarnya, meskipun sesuai dengan sertifikasi mata pelajaran
6. Pemecahan Rombel dari 1 kelas menjadi 2 kelas diperbolehkan, dengan syarat dalam 1 kelas jumlah siswa minimal 20
7. Pembelajaran Team teaching tidak diperbolehkan kecuali untuk mata pelajaran Produktif di SMK
8. Guru Bahasa Indonesia yang mengajar Bahasa Jawa, jam mengajar Bahasa Jawanya tidak diperhitungkan. Mata Pelajaran yang serumpun adalah IPA dan IPS dan hanya boleh untuk tingkat SMP
9. Pengembangan diri siswa tidak diperhitungkan jam mengajarnya

Demikian ketentuan jam wajib mengajar guru yang secara resmi mulai diberlakukan mulai Juli 2011 nanti. Bagi yang ingin mengetahui secara lebih jelas, berikut saya link-kan ketentuan di atas untuk bisa diunduh:

DOWNLOAD KETENTUAN JAM WAJIB MENGAJAR GURU


Ping your blog, website, or RSS feed for Free

 RPP Sosiologi SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 - Setelah beberapa minggu tidak update blog dan kali ini saya posting   RPP Sosiologi SMA Berkarakter dan Silabusnya. Sepertinya teman teman semua mungkin sudah mendapatkan beberapa referensi maupun contoh dari rpp berkarakter sma terutama untuk mata pelajaran Sosiologi, meskipun demikian tak ada salhnya saya memberikan


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Penting Di Baca bagi kamu yang merasa kebingungan memilih Perguruan Tinggi. Artikel berikut di ceritakan berdasarkan pengalaman nyata. Jadi menurut saya, artikel ini dapat menginspirasi kamu.. ^_^. Check it Out

Bingung memilih Jurusan apa dan Perguruan Tinggi mana untuk melanjutkan studi setelah lulus dari SMA, SMK atau Sederajat? Coba deh baca artikel ini yang berdasarkan pengamatan, pengalaman, penilaian, penyimpulan, dan sudut pandang penulis. Siapa tahu bisa memberikan Anda sedikit masukan dalam menentukan Jurusan dan Perguruan Tinggi yang cocok buat Anda. Selain itu juga memberikan gambaran mengenai perguruan tinggi idaman menurut penulis. Karena penulis punya kesempatan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, Penulis jadi bisa bercerita panjang lebar disini.

Dulu ketika penulis akan memasuki perguruan tinggi mana dan ambil jurusan apa, penulis juga bingung dalam menentukan pilihan, bahkan sampai sekarang pun penulis masih bingung. Setelah penulis merasakan yang namanya kuliah atau menjadi mahasiswa perguruan tinggi, penulis jadi tahu seluk beluk pendidikan di perguruan tinggi yang penulis rasa di semua perguruan tinggi lainnya juga hampir sama. Penulis juga punya penilaian tentang perguruan tinggi penulis dan peguruan tinggi lain meskipun hanya menyimpulkan sekilas dari info teman atau berita di koran, internet, majalah kampus, dan lain-lain. Dalam artikel ini akan bercerita sedikit mengenai pengalaman penulis selama menjadi mahasiswa dan penyimpulan mengenai hal-hal yang ada dalam perguruan tinggi.

Topik dari artikel ini adalah Kriteria Perguruan Tinggi Idaman, tapi sebelum masuk ke topik, penulis akan sedikit bercerita tentang pengalaman ketika menentukan jurusan dan perguruan tinggi yang saat ini digeluti.

Ketika dihadapkan pada pilihan jurusan apa dan perguruan tinggi mana akan melanjutkan studi penulis selepas lulus SMA, penulis mengalami hal yang mungkin sebagian besar dari Anda (calon mahasiswa) juga alami, yaitu kebingungan menentukan pilihan yang nantinya bidang dan tempat tersebut akan menempa diri menjadi pribadi yang mempunyai keahlian/kemampuan/skill yang lebih.

Yang menjadi pertimbangan ketika penulis memilih jurusan apa dan perguruan tinggi mana adalah:

Pertama, pemilihan jurusan

Hal pertama yang sebaiknya Anda tentukan adalah jurusan. Jurusan/bidang ilmu apa yang sekiranya Anda ingin geluti. Coba tanya kepada diri Anda kenapa Anda memilih bidang ilmu/jurusan tersebut. Sekecil atau sepele apapun alasan Anda coba Anda utarakan kepada diri Anda sendiri atau kalau perlu ke orang tua Anda juga untuk menjelaskan alasan Anda memilih jurusan tersebut.

Jurusan yang penulis pilih saat ini adalah Teknik Informatika. Yang menjadi alasan kenapa menjatuhkan pilihan jurusan ke Teknik Informatika adalah karena prospek kerjanya sangat luas, penulis ingin mempunyai komputer baru (karena komputer pada waktu itu rusak), juga selalu kagum dengan film animasi jadi penulis ingin sekali membuat film animasi, penulis selalu bertanya bagaimana cara membuat suatu program komputer, dan yang paling utama adalah ketertarikan terhadap segala sesuatu di dunia maya/internet yang dikenal sejak SMP kelas 3 (tahun 2003 penulis baru mengenal internet).

Terkadang orang tua juga berperan dalam menentukan jurusan untuk kita, akan tetapi jika Anda memiliki pilihan jurusan sendiri, Anda harus bisa memperjuangkan pilihan Anda dengan menjelaskan kenapa Anda sebaiknya memilih jurusan pilihan Anda.

Kedua, pemilihan perguruan tinggi

Setelah Anda yakin dengan jurusan yang Anda pilih/tetapkan, barulah kemudian mempertimbangkan perguruan tinggi mana yang Anda pilih. Penulis ada sedikit masukan dalam menentukan perguruan tinggi yang penulis uraikan dalam beberapa point.

1. Ada tidak jurusan pilihan Anda di perguruan tinggi tersebut


Belum tentu suatu perguruan tinggi memiliki prodi/jurusan yang komplit, meskipun perguruan tinggi tersebut perguruan tinggi terbaik. Bisa saja perguruan tinggi yang Anda inginkan tersebut tidak memiliki prodi/jurusan pilihan Anda. Jadi, pilihlah perguruan tinggi yang memliki prodi/jurusan pilihan Anda. Meskipun Anda memiliki perguruan tinggi idaman Anda atau perguruan tinggi tersebut terbaik, jika di perguruan tinggi tersebut tidak memliki jurusan/prodi pilihan Anda, alangkah baiknya Anda mencari perguruan tinggi lainnya yang memliki prodi/jurusan pilihan Anda. Daripada Anda memilih perguruan tinggi yang tidak memiliki prodi/jurusan pilihan Anda tersebut yang pada akhirnya Anda akan melenceng dari tujuan awal Anda memilih prodi/jurusan pilihan Anda.

Dulu penulis pernah memiliki perguruan tinggi negeri yang menjadi pertimbangan akan dimasuki. Berhubung di perguruan tinggi negeri tersebut tidak ada prodi/jurusan Teknik Informatika, jadi penulis tidak memilih perguruan tinggi tersebut.

2. Bagaimana akreditasi jurusan yang Anda pilih di perguruan tinggi tersebut (Kualitas)

Bagi penulis, akreditasi dari jurusan di perguruan tinggi ibaratnya sebagai prestasi dan juga sebagai simbol kualitas jurusan di perguruan tinggi tersebut. Akreditasi ini merupakan penilaian dalam beberapa aspek yang dilakukan oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Penulis mempertimbangkan betul mengenai akreditasi ini. Minimal, pilihlah yang memiliki akreditasi B. Meskipun akreditasi belum tentu menentukan kualitas dari jurusan di suatu perguruan tinggi, akan tetapi soal akreditasi ini bisa menjadi pertimbangan Anda dalam menetukan perguruan tinggi (khususnya jurusannya) yang berkualitas.

3. Kuantitas atau keuangan

Soal dana, ini hal penting bagi orang tua Anda atau Anda dalam memilih perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi mematok harga tersendiri. Semakin terkenal atau terbaik perguruan tinggi, terkadang semakin tinggi harga yang dipatok. Dan setaip tahun pun kemungkinan harganya akan meningkat.

Sesuaikan alokasi dana pendidikan Anda sesuai dengan kemampuan keuangan Anda atau orang tua Anda. Bagi yang masih bergantung kepada orang tua, janganlah egois, lihatlah kemampuan ekonomi orang tua Anda. Daripada Anda memaksakan orang tua Anda, bisa-bisa kedepannya akan terjadi masalah yang kemungkinan bisa mengganggu studi Anda. Tapi bisa juga Anda memilih untuk nekad berkuliah di tempat yang sekiranya Anda atau orang tua Anda keberatan dengan biaya di perguruan tinggi tersebut, Insya Allah jika niat Anda baik untuk menuntut ilmu, tidak akan ada halangan yang begitu berat karena Insya Allah akan ada bantuan dari Tuhan.

Kuantitas ini sebaiknya juga dibarengi dengan kualitas. Jika kuantitas OK dan kualitas OK, berarti perguruan tinggi tersebut pantas Anda pertimbangkan.

4. Faktor lainnya

Faktor lainnya bisa berupa rekomendasi, prestasi perguruan tinggi, kerjasama perguruan tinggi, dan lain-lain. Untuk faktor lainnya ini, bisa Anda gunakan sebagai tambahan pertimbangan Anda. Tapi tetap, keputusan ada di tangan Anda.

Semoga dari beberapa tips dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi diatas memberikan Anda masukan dalam menentukan jurusan dan perguruan tinggi.




Kriteria Perguruan Tinggi Idaman

Dari uraian yang dibahas sebelumnya, bisa sedikit diambil dalam memberikan kriteria perguruan tinggi idaman. Kriteria perguruan tinggi idaman tiap orang bisa berbeda, disini penulis akan memberikan gambaran bagaimana Kriteria Perguruan Tinggi yang Pantas Menjadi Idaman untuk kita semua (menurut penulis).

Ada dua sudut pandang dalam memberikan penilaian dalam menggambarkan dalam benak kita kriteria-kriteria perguruan tinggi idaman yang sekiranya pantas untuk kita semua, yaitu sudut pandang eksternal dan internal.

Sudut Pandang Eksternal

Yang paling umum dan diketahui banyak orang tanpa harus mencari informasi di dalam perguruan tinggi tesebut adalah dari sudut pandang eksternal. Biasanya dari sudut pandang eksternal, orang menilai dari luarnya suatu perguruan tinggi. Contoh yang masuk ke dalam sudut pandang eksternal:

1. Prestasi menunjukkan kualitas (prestasi nasional dan international)


Orang menilai suatu perguruan tinggi bisa menjadi Perguruan Tinggi Terbaik karena prestasi yang diraih oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Prestasi tersebut akan menjadi nilai tambah atau nilai jual perguruan tinggi tersebut. Prestasi yang diraih oleh suatu perguruan tinggi akan menunjukkan kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Orang pun akan memberikan apresiasi bahwa perguruan tinggi tersebut sangat bagus, berkualitas, dan pantas menyandang gelar sebagai perguruan tinggi terbaik.

Kriteria perguruan tinggi yang pantas menjadi idaman adalah perguruan tinggi yang meraih berbagai prestasi dalam lingkup nasional dan juga international. Jika prestasi yang diraih hanya sebatas tingkat nasional, orang akan menilai perguruan tinggi tersebut berkualitas nasional, dalam lingkup negara kita. Sedangkan jika juga disertai dengan prestasi tingkat international, bukan hanya masyarakat nasional (negara kita) tetapi masyarakat dunia pun akan menilai perguruan tinggi tersebut berkualitas, seluruh lapisan masyarakat dunia akan merasa perguruan tinggi tersebut layak menjadi tempat studi untuk semua orang di dunia.

Prestasi tingkat international yang diraih oleh suatu perguruan tinggi akan memberikan keuntungan tersendiri, yaitu perguruan tinggi tersebut akan dikenal oleh masyarakat dunia. Dan mungkin saja bisa menjadi percontohan oleh perguruan tinggi lainnya.

2. Kerjasama dengan perguruan tinggi lain atau perusahaan


Kerjasama yang terjalin akan menunjukkan bahwa perguruan tinggi tersebut juga berperan dalam kemajuan bersama. Kriteria perguruan tinggi idaman menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan perusahaan dalam dan luar negeri. Dari kerjasama ini tentunya kualitas perguruan tinggi tersebut tidak diragukan oleh relasi yang menjalin kerja sama.

3. Jaringan alumni yang tersebar dan terorganisir

Perguruan tinggi tentunya memiliki jaringan alumni. Perguruan tinggi idaman memiliki jaringan alumni yang tersebar yang terorganisir dengan baik yang tentunya dikomandoi oleh perguruan tinggi tersebut. Dengan jaringan alumni yang tersebar dan dikelola oleh pusat akan menjadikan perguruan tinggi tersebut mampu memantau perkembangan alumninya tersebut. Ini berarti antara perguruan tinggi dengan alumninya akan selalu tercipta suatu hubungan yang berlanjut atau bisa dikatakan tali silaturahmi di antara perguruan tinggi dengan alumninya tidak terputus.

4. Peringkat atau Ranking Perguruan Tinggi dalam lingkup dunia

Munculnya internet membuat informasi apapun bisa kita dapatkan dengan mudah. Tak terkecuali informasi mengenai perguruan tinggi di seluruh dunia bisa kita cari. Internetpun ternyata juga dimanfaatkan oleh Webometrics, suatu organisasi yang memberikan penilaian melalui peringkatan perguruan tinggi di seluruh dunia yang masuk dalam kriteria penilaian. Melalui situsnya www.Webometrics.info, Webometric memberikan penilaian berupa peringkat perguruan tinggi dalam lingkup dunia yang masuk dalam daftar kriteria penilaian. Meskipun penilaian yang dilakukan oleh Webometrics sebatas dilakukan melalui internet dengan bantuan layanan-layanan situs internet yang ada, nyatanya banyak yang menjadikannya sebagai tolak ukur persaingan perguruan tinggi. Untuk kriteria penilaian yang dilakukan oleh Webometrics bisa Anda cari tahu di websitenya. Webometrics memberikan peringkatan perguruan tinggi setiap enam bulan sekali, yaitu di bulan Januari dan Juli.

Perguruan tinggi idaman alangkah baiknya memiliki peringkat yang bagus di Webometrics. Hal ini akan membuat nilai tambah perguruan tinggi untuk dikenal oleh lapisan masyarakat dunia melalui internet. Selain itu juga membuktikan strategi-strategi yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam meraih peringkat dalam Webometrics. Dalam Webometrics pun Anda bisa memperoleh informasi peringkat universitas dalam lingkup dunia, asia, asia tenggara, eropa, afrika, dan lain-lain. Apakah Perguruan Tinggi Favorit Indonesia Anda masuk dalam daftar peringkat Webometrics?

Sudut Pandang Internal

Perguruan tinggi idaman dalam sudut pandang internal adalah hal-hal yang berada di dalam lingkup perguruan tinggi yang mencakup kurikulum, pembelajaran, dosen, dan lain-lain. Selama penulis menjadi mahasiswa banyak sekali hal-hal yang penulis soroti di lingkup internal peguruan tinggi penulis. Penulis pun menilai perguruan tinggi penulis belum masuk ke dalam kriteria perguruan tinggi idaman dalam sisi internalnya.

Apa yang menjadi kriteria penulis dalam memberikan penilaian terhadap perguruan tinggi idaman, silakan baca point-point berikut:

1. Kurikulum


Kebanyakan kurikulum perguruan tinggi mengadaptasi kurikulum dari perguruan tinggi yang dijadikan percontohan. Tidak sedikit yang setiap tahunnya perguruan tinggi membelokkan arah kurikulumnya. Ibaratnya tiap tahun selalu menjadikan kurikulum yang dipakai sebagai bahan uji coba apakah berhasil. Tapi banyak juga yang perubahan kurikulum setiap tahunnya adalah untuk mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan atau mengikuti perkembangan keadaan negaranya.

Perubahan kurikulum ini kebanyakan memberikan dampak terhadap mahasiswa perguruan tinggi tersebut. Contohnya, ada perubahan mata kuliah, dimana mata kuliah wajib diubah menjadi mata kuliah pilihan, sebaliknya mata kuliah pilihan dijadikan mata kuliah wajib. Ini tentunya akan memberikan dampak bagi mahasiswa tingkat akhir yang diwajibkan untuk mengikuti mata kuliah wajib yang dulunya adalah mata kuliah pilihan, sedangkan mata kuliah pilihan tersebut sebelumnya tidak diambil. Sehingga pada akhirnya mahasiswa tersebut terpaksa harus menunda kelulusannya untuk mengikuti mata kuliah wajib tersebut. Kasus seperti ini kenyataannya pernah terjadi.

Kurikulum seperti apa yang masuk dalam kriteria perguruan tinggi idaman? Menurut penulis, kurikulum yang ada sebaiknya stabil. Perubahan dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan memang perlu. Tapi kurang optimal jika selalu merubah kurikulum secara signifikan karena selalu mengadaptasi kurikulum perguruan tinggi yang dijadikan contoh. Kurikulum yang ada sebaiknya dirancang dan dipertimbangkan seoptimal mungkin demi kesuksesan mahasiswa dalam menuntut ilmu. Perubahan kurikulum yang ada dijadikan sebagai update perkembangan ilmu pengetahuan atau perkembangan keadaaan negara.

2. Dosen/tenaga pengajar minimal berpendidikan S2 dan mempunyai kemampuan berbahasa inggris secara aktif

Untuk saat ini kebanyakan untuk menjadi dosen syarat pendidikannya harus S1. Di perguruan tinggi tertentu sudah ada yang syarat menjadi dosen di perguruan tinggi tersebut adalah S2, sedangkan jika S1 akan dijadikan asisten dosen (belum menjadi dosen). Selain itu, dosen sebaiknya mempunyai kemampuan berbahasa inggris secara aktif. Ini akan menunjukkan kualitas dosen tersebut.

3. Dosen mampu mengajar dengan baik, mampu membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, mampu memberikan motivasi, bersahabat dan lucu

Maksud dari mampu mengajar dengan baik disini adalah dosen tersebut memliki kemampuan mengajar yang sekiranya mahasiswanya mampu memahami apa yang disampaikan oleh dosen yang bersangkutan. Banyak dosen pintar secara akademik tapi belum tentu dosen tersebut pintar dalam mengajar. Jika dosen cara mengajarnya monoton, otomatis mahasiswanya akan menjadi ogah-ogahan.

Dosen yang bersahabat tentunya akan membuat mahasiswanya menjadi merasa nyaman. Tingkah laku dosen yang bersahabat bisa ditunjukkan dengan cara berbicara yang membaur dengan mahasiswa, tidak resmi tapi sopan.

Dosen yang mampu memberikan motivasi kepada mahasiswanya akan membuat mahasiswanya selalu bersemangat dalam mengikuti perkuliahan. Misalnya dosen tersebut menceritakan pengalamannya atau orang lain yang akan membuat mahasiswa selalu bersemangat dalam menghadapi tantangan hidup.

Dan dosen yang lucu akan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan karena disela-sela mengajar dosen akan mencairkan suasana yang tegang disaat pembahasan materi yang yang dirasa berat. Lelucon-lelucon dosen saat berlangsungnya perkuliahan terbukti mampu membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. Mahasiswanya juga akan fokus memahami apa yang disampaikan oleh dosen. Selain itu, mahasiswa juga tidak akan cepat merasa bosan atau ngantuk.

Susah memang menemukan dosen seperti yang penulis gambarkan diatas. Dosen juga manusia yang juga mempunyai kekurangan. Tapi dari uraian diatas, perguruan tinggi idaman memang selayaknya diisi oleh dosen seperti kriteria diatas.

4. Beasiswa

Alangkah senangnya jika mahasiswa mendapatkan beasiswa. Apalagi jika program beasiswa yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut banyak. Ini berarti perguruan tinggi tersebut selalu memberikan apresiasi bagi mahasiswa yang berprestasi dan bagi mahasiswa yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Dengan begitu mahasiswa jadi diperhatikan betul oleh lembaga. Dengan pemberian beasiswa ini tentunya akan memberikan semangat dalam menempuh studinya di perguruan tinggi tersebut. Perguruan tinggi yang banyak memberikan beasiswa tentunya akan menjadi perguruan tinggi idaman.

5. Tata ruang kelas dan kapasitas mahasiswa

Perguruan tinggi idaman memiliki ruang kelas yang nyaman, bisa juga ber-AC. Ruang kelasnya disediakan fasilitas pembelajaran yang mencukupi. Pintu masuk tidak berada di samping meja dosen, sehingga jika kedapatan mahasiswa yang ingin keluar kelas untuk buang air kecil (misalnya) saat kegiatan belajar mengajar berlangsung  tidak akan mengganggu mahasiswa lain dalam konsentrasi mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Saran dari salah satu dosen penulis, tata letak kursi mahasiswa sebaiknya dibuat melingkar dalam satu baris. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk duduk di depan semuanya, sedangkan untuk dosen bisa berada di tengah. Tata letak seperti ini tentunya akan membuat suasana kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan. Hal ini sebagai wujud keprihatinan salah satu dosen penulis, yang selalu mendapati mahasiswanya duduk di kursi belakang, sedangkan kursi depan kosong. Jika mahasiswa mau untuk selalu duduk didepan, secara tidak langsung akan membuat mahasiswa tersebut memiliki jiwa kemimpinan (kata dosen penulis).

Untuk kapasitas mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dalam satu kelas akan lebih optimal jika maksimal diisi oleh 40 mahasiswa. Penulis sendiri pernah merasakan perbedaan mengikuti perkuliahan yang diikuti oleh banyak mahasiswa dengan hanya diikuti oleh beberapa mahasiswa yang tidak lebih dari 20 mahasiswa. Penulis merasakan mampu konsentrasi ketika perkuliahan diikuti oleh beberapa mahasiswa. Dosen pun jadi lebih leluasa dan santai dalam mengajar. Kalau ramai, sering terjadi kegaduhan di kelas.

Banyak sekali yang bisa dijadikan kriteria dalam menentukan perguruan tinggi idaman. Tiap orang kemungkinan memiliki pendapat yang berbeda. Beberapa point diatas adalah pendapat penulis dalam mendefinisikan perguruan tinggi idaman. Semoga menginspirasi Anda. Artikel ini penulis tujukan untuk Universitas Islam Indonesia selaku penyelenggara Lomba Blog UII.

Demikian..
Salam sukses dan keep share..!!!  ^_^

Sumber : galuhristyanto.web.id
Oleh : Ardhi Sukses