Ping your blog, website, or RSS feed for Free




A. Pembelajaran Matematika 

HW Fowler (dalam Amin Suyitno, 1985:736) mendefinisikan bahwa “mathematics is the abstract science of space and number”. Sedangkan Marshal Walkter (1955:115) menyatakan bahwa “mathematics may be defined as the study of abstract and their interrelations”. Pembelajaran matematika



Menurut The American Educator Encyclopedia (1955) disebutkan bahwa “mathematics : an


Ping your blog, website, or RSS feed for Free




A. Strategi Pembelajaran Matematika SD 



Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pemecahan masalah, merupakan fokus kegiatan (Diknas,2004:78). Sedangkan definisi pembelajaran adalah sebagai upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng, 1997:7). Dengan pengertian di atas bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai, suatu kegiatan yang mermberikan fasilitas belajar yang baik sehingga


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Download Bel Alarm Sekolah Gratis, oke deh sobat Berbagi kali ini Sy akan share untuk Aplikasi Bel Sekolah secara gratis tapi jangan salah ini sudah full loh dengan pasword nya hi hi.... tapi jangan bilang bilang yah....

Untuk Aplikasi ini memang sejauh ini banyak sekali di pake disekolah sekolah. nah makanya untuk sobat pendidik hukumnya wajib punya nih sofware, untuk Bel Sekolah Otomatis ini sangat mudah untuk pemakaiannya dan di fiturnya memang sudah sangat komplit karena untuk suara bel sekolahnya bisa kita rubah sesuai keinginan kita, tapi jangan dirubah lagu dangdut ayu ting ting yah...hi hi...maaf becanda sob..
Untuk Yang mau download Bel Sekolah Otomatis Nih Link Download silahkan di unduh sob

Dan Untuk Bunyi bel sekolah otomatis sy sudah pernah share di artikel sebelumnya dan bagi yang membutuhkan bunyi bel sekolah Mp3 bisa sobat download  oke sob langsung saja bagi yang memerlukan Bel Sekolah Otomatis silahkan langsung ke TKP,  hi ..hi... kayak polisi aja, ini untuk link Download Bel Sekolah

Trimakasih untuk pengunjung setia blog pendidikan, mudah2an berguna yah artikelnya sering2 berkunjung..


Ping your blog, website, or RSS feed for Free

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK

1.      JUDUL
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal.

2.      LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.

3.      PERMASALAHAN
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan  refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.

4.      CARA PEMECAHAN MASALAH
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Disamping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah lainnya.Juga harus dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.

5.      TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.Syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan.
Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.

6.      KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan  kajian baik pengalaman peneliti pelakju PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku – pelaku PTK lain disamping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Aras  kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.

7.      RENCANA PENELITIAN
  1. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian
Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan,tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantive permasalahan seperti Matematika kelas II SMPLB atau bahasa inggris kelas III SMLB, juga dikemukakan pada bagian ini.

  1. Variabel yang diselidiki
Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.

  1. Rencana Tindakan
Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti :
1)                  Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat – alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lin yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternative – alternative solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format kemitraan antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini.
2)      Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3)      Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4)      Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.

  1. Data dan cara pengumpilannya
Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, Para guru juga harus aktif sebagai pengumoul data, bukan semata – mata sebagai sumber data.

Akhirnya semu teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks  PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.

  1. Indikator kinerja
Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (njumlah jenis dan atau tingkat kegawatan)miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.

  1. Tim peneliti dan tugasnya
Pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama – nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.

8.            JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.

9.            RENCANA ANGGARAN
1.        Komponen – komponen pembiayaan
Rencana anggaran meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.
Secara lebih rinci, pembiayaan yang termasuk dalam setiap bidang adalah sebagai berikut :

  1. Persiapan
Kegiatan persiapan antara lain meliputi pertemuan anggota tim peneliti untuk menetapkan jadwal penelitian dan pembagian kerja, menyusun instrument penelitian, menetapkan format pengumpulan data, menetapkan teknik analisis data, dan sebagainya.

  1. Kegiatan operasional di lapangan
Dalam kegiatan operasional dapat tercakup antara lain pelancaran tes diagnostic dan analisis hasilnya, gladi resik implementasi tindakan, perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi pelaksanaan tindakan perbaikan, pertemuan refleksi, perencanaan tindakan ulang, dan sebagainya.

  1. Penyusunan Laporan Hasil PTK
Pembiayaan yang termasuk dalam bagian ini adalah penyusunan konsep laporan, review konsep laporan, penyusunan konsep laporan akhir. Seminar local hasil penelitian, seminar nasional hasil penelitian, dan sebagainya. Juga termasuk dalam pembiayaan adalah penggandaan dan pengiriman laporan hasil PTK, serta pembuatan artikel hasil PTK dalm bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

2.        Cara Merinci Kegiatan dan Pembiayaan
Biaya penelitian harus dirinci berdasarkan kegiatan operasional yang dijabarkan dari metodologi yang dikemukakan. Agar dapat dihitung biayanya, kegiatan operasional itu harus jelas namanya, tempatnya, lamanya, jumlah pesertanya. Sarana yang diperlukan dan output yang diharapkan.

1)      Beberapa patokan pembiayaan satuan kegiatan penelitian
a.       Honorarium
1)      Ketua Peneliti
2)      Anggota tim peneliti
3)      Tenaga Administrasi
Besarnya honorarium tergantung pada sumber pandanaan

b.      Bahan dan Peralatan penelitian
1)      Bahan habis pakai
2)      Alat habis
3)      Sewa alat

c.       Perjalanan
1)      Biaya perjalanan sesuai dengan ketentuan
2)      Transportasi local sesuai harga setempat
3)      Lumpsum termasuk konsumsi sesuai dengan ketentuan
4)      Monitoring dari PGSM minimal untuk satu orang, satu kali, selama dua hari
5)      Konsultasi ketua tim peneliti ke PGSM selama dua hari

d.      Laporan Penelitian
1)      Penggandaan
2)      Penyusuinan artikel berbahasa Indonesia dan inggris
3)      Pengiriman

e.       Seminar
1)      Seminar lokal, konsumsi sesuai harga setempat, biaya penyelenggaraan sesuai dengan harga setempat
2)      Seminar nasionala minimal untuk dua orang (satu dosen LPTK dan satu guru pelaku PTK)

D.    Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad pengarang . hendaknya pustaka benar – benar relevan dan sungguh – sungguh dipergunakan dalam penelitian.

LAMPIRAN DAN LAIN – LAIN
Bagian lampiran dapat berisi curriculum vitae ketua dan para anggota tim inti. Curriculum vitae tersebut memuat identitas ketua anggota tim peneliti, riwayat pendidikan, pelatihan di bidang penelitian yang telah pernah diikuti, baik sebagai penatar/pelatih maupun sebagai peserta, dan pengalaman dalam penelitian termasuk di PTK.
Hal – hal lain yang dapat memperjelas karakteristik kancah PTK yang diusulkan dapat disertakan dalam usulan penelitian ini.


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”
Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:
  • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
  • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
  • 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
  • Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
Sumber : Litbang Kompas
Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.
Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.
Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.
Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?
Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.
Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan  di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup  terpenjara oleh keyakinannya yang salah.
Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)
Demikian dari blog pendidikan yang bisa disampaikan semoga anda mendapatkan manfaat dari artikel ini.
Dikutip dari Timothy Wibowo.


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Konon di Indonesia (umumnya), otak masih menjadi raksasa tidur yang belum banyak dikelola dan hanya sekitar 10% yang difungsikan oleh manusia, padahal otak merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi perkembangan hidup seseorang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diciptakan manusia berasal dari olah pikir yang berpusat di otak. Masih banyak potensi yang dipunyai otak namun belum dikelola oleh manusia secara maksimal bagi perkembangan hidup. Otak benar-benar benda spektakuler yang menyediakan komponen anatomis untuk aspek rasional (IQ), emosional (EQ) dan spiritual (SQ). Artinya bahwa manusia secara kodrati telah dipersiapkan sedemikian rupa untuk merespons segala bentuk dan macam hal yang muncul dari ketiga komponen anatomis tersebut, berarti pula bahwa otak manusia menjadi kekuatan fisik bagi pengembangan diri secara keseluruhan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, aspek rasional (IQ) menjadi momok bagi sejumlah kalangan, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pencari kerja swasta, pemerintahan bahkan bagi orang sukses sekalipun. Takaran IQ telah menghilangkan kesempatan berkembang dan mengakibatkan kerugian yang tidak kecil bagi mereka yang memiliki IQ rendah, tetapi memiliki kecerdasan lain yang dominan, padahal berdasarkan riset dinyatakan bahwa aspek rasional (IQ) hanya menyumbang 5 – 20 % bagi kesuksesan seseorang. Ukuran IQ memiliki kelemahan dalam membangun peluang nuansa emosional, seperti : empati, motivasi diri, pengendalian diri dan kerjasama social. Cukup banyak orang yang memiliki IQ di atas rata-rata, tetapi banyak pula diantara mereka yang tidak berhasil dalam membangun kehidupan pribadi maupun dalam pekerjaannya.
Aspek emosional (EQ) atau kecerdasan antar pribadi merupakan kebutuhan vital manusia untuk membangun hubungan dengan orang lain, otak manusia membangun piranti khusus untuk kecerdasan ini. EQ juga merupakan serangkaian kecakapan untuk melapangkan jalan kehidupan yang penuh liku dan permasalahan sosial, karena pada aspek ini seseorang memiliki kemampuan “mendengarkan”  bisikan emosi, dan menjadikannya sebagai sumber informasi penting untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Banyak peluang bisnis yang tidak bisa dilihat dengan mata kepala tetapi mampu melihat dengan mata hati untuk memenuhi kebutuhan dan menolong orang lain. Sikap-sikap kreatif, konsisten, berani mengambil keputusan dan memiliki tekad yang tangguh adalah bagian dari sikap pada aspek emosional (EQ).
Aspek spiritual atau Kecerdasan Spritual (SQ) merupakan kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau “nilai”, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai sebuah tindakan atau jalan hidup sesorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lainnya. Aspek spiritual atau kecerdasan spiritual dapat memfungsikan  aspek rasional dan emosional secara efektif bahkan aspek ini merupakan kecerdasan tertinggi. Ketulusan, integritas, tanpa pamrih, rendah hati, dan berorientasi pada kebajikan sosial adalah hal yang penting dalam kehidupan dan dapat memberikan kepuasan atas suksesnya seseorang. Aspek-aspek spiritual ini tidak hanya membuat seseorang sukses, tetapi juga bahagia.
Dari ketiga komponen anatomis yang membentuk fungsi rasional, emosional dan spiritual, membentuk konsep baru mengenai kecerdasan. Menurut Howard Gardner, dalam  teori Multiple Intelligences (kecerdasan majemuk) terdapat delapan kecerdasan yang dimiliki oleh  manusia yaitu linguistik, matematik, spasial, kinestetis, musik, antar pribadi, interpribadi dan kecerdasan naturalis. Kesemua potensi ini berbeda kadarnya pada setiap orang, contohnya : Eko Supriyanto (penari latar) dan Mike Tyson memiliki kecerdasan kinestetis; seorang politikus memiliki kecerdasan antarpribadi (people smart); Amin Rais memiliki kecerdasan linguistic; Theodore John Kaczynski dengan kecerdasan matematik; seorang Jalaluddin Rakhmat, memiliki 4 (empat) dari delapan  kecerdasan manusia yang tinggi, tetapi kecerdasan matematik dan spasialnya biasa-biasa saja.
Di Indonesia, pada umumnya kecerdasan manusia dibatasi pada dua kecerdasan saja yaitu matematik dan spasial, sehingga penghargaanpun masih ditujukan pada satu atau dua kecerdasan tersebut. Tapi bagaimana mengoptimalkan seluruh fungsi otak?, ahli syaraf Indonesia, Prof. Sidiarto Kusumoputro menemukan teknik pelatihan untuk mengoptimalkan otak, yaitu dengan pelatihan KISS ME, Neurobics, dan Brain Gym. KISS ME terdiri dari kreatifitas, imajinasi, sosialisasi, spiritual, musik dan emosi. KISS ME akan membangunkan benda spektakuler (otak) yang masih tidur.

(Referensi : Taufik Fasiak dalam Revolusi IQ/EQ/SQ; Ary Ginanjar Agustian dalam ESQ; Asianbrain.com dalam Otak; nursyifa.hypermart.net dalam Teknologi Otak Manusia; nuritaputranti.wordpress.com dalam Kecerdasan Majemuk).


Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Cara Mengganti Wallpaper Background di Windows 7 Starter Editions dengan memanfaatkan sebuah software. Simak ulasannya sebagai berikut :

Microsoft menghapus beberapa fungsi personalisasi pada Windows 7 Starter Edisi Murah untuk Netbook, tidak seperti halnya pada Windows 7 Edisi yang lain yang komplit dapat mempersonalisasi tampilannya dengan mudah, hanya dengan klik kanan pada desktop dan klik Personalize, sedangkan edisi Starter tidak ada pilihan tersebut.
personalisasi tidak tersedia 
 
Nah, lama-lama jadi bosan kan tampilannya gitu2 terus, lha, terus gimana caranya saya ganti wallpaper, screensaver??
Jangan dulu berkecil hati... dengan sebuah software semuanya dapat diatasi, Apakah itu? Namanya adalah Oceanis Change Background W7, gimana cara memanfaatkan dan menggunakannya..??
 
Setelah terinstall, bukalah software OC tersebut.
Kemudian pilih (browse) folder wallpaper favorit anda, setelah itu centang wallpaper mana saja yang akan ditampilkan (bergantian otomatis sesuai waktu yang ditetapkan). Agar fullscreen pilih position ke Sreetch. Kemudian Save Changes. Nah, Mantap deh sekarang Wallpapernya. Hahaha...


Gimana, mau coba kan??

Download Oceanis Change Background W7 di Link ini : DISINI