Palu (ANTARA News) - Sejumlah keluarga di Kota Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa mengungsi di rumah keluarga terdekat atau ke kantor kelurahan karena rumah mereka terbakar dalam bentrok antarwarga Kelurahan Nunu dan Tavanjuka, Kamis.
"Saya mengungsi ke rumah orang tua dahulu karena kaca-kaca rumah pecah," kata Abdul Gafar Karim, seorang warga Kelurahan Nunu di Jalan Agatis, Kamis.Rumah Abdul Gafar nyaris ikut terbakar karena rumah tetangganya sudah ludes terbakar. Sebagian kusen rumah Abdul Gafar sudah terbakar, namun sempat diselamatkan oleh warga sekitar."Saat kejadian saya tidak di rumah karena sedang membantu anak-anak korban konflik di rumah sakit," kata Gafar.Sementara warga korban lainnya yang rumahnya ludes terbakar diungsikan ke kelurahan Boyaoge.Sasaran amuk massa kali ini terjadi di Jalan Agatis setelah sehari sebelumnya bentrok terjadi di Jalan Jati.Jalan Agatis merupakan jalan perbatasan dua kelurahan, yakni Boyaoge dan Nunu. Akibat bentrokan itu, rumah di Kelurahan Boyaoge juga terkena imbasnya.Bentrok susulan yang meledak Kamis sore tersebut membuat warga panik karena tiba-tiba sejumlah warga dari salah satu kelurahan yang bertikai menyerang dengan membabi buta.Menurut sejumlah warga di lokasi kejadian, pelaku penyerangan diperkirakan seratus orang lebih. Mereka melempar dan membakar rumah."Untung saya keluar rumah dan bicara dengan mereka. Jangan melempar, saya warga dari Kelurahan Boyaoge," kata Muzakir, seorang warga Boyaoge yang menjadi korban konflik tersebut.Rumah Muzakir ikut dilempar dan kaca mobil pecah. Sementara di samping rumah Muzakir sudah terbakar.Dia mengatakan, warga yang mengamuk tersebut mundur setelah sekelompok warga dari Nunu muncul melakukan perlawanan.Polisi datang ke lokasi kejadian sekitar 10-15 menit setelah aksi pembakaran dan pelemparan meledak.
0 komentar:
Posting Komentar